Setelah sebelumnya kita membahas tarian tradisional pada pernikahan adat Sumatera, kini giliran tarian tradisional pernikahan daerah Jawa. Karena pernikahan adat Jawa selalu menarik perhatian! Pulau Jawa bukan hanya tradisi Jawa saja lho Brides, ada adat Sunda dengan tari Merak yang khas, Betawi, dan masih banyak lagi. Penasaran? Simak selengkapnya di sini!
Tari Sirih Kuning Betawi
Tarian ini biasa digunakan untuk mengiringi pengantin Betawi saat memasuki prosesi penyerahan sirih dareoleh mempelai pria kepada pengantin wanita. Sirih dare terdiri dari 14 lembar daun sirih dipegang di tangan kanan dan kiri masing-masing sebanyak tujuh lembar. Semua daun sirih tersebut dilipat secara terbalik hingga membentuk kerucut, bagian tengahnya diselipkan sekuntum mawar merah serta lembaran uang dengan nilai nominal tertinggi. Sirih Dare diberikan sebagai tanda persembahan untuk mengajak pengantin wanita duduk bersanding. Daun sirih berbentuk kerucut sendiri melambangkan cinta dan kasih sayang suami kepada sang istri.
Tari Merak Jawa Barat
Tari merak dibawakan oleh para penari wanita dengan kostum seperti burung merak jantan yang memamerkan bulu indah untuk menarik perhatian betina. Tarian ini ditampilkan saat mengiringi prosesi kirab pengantin menuju pelaminan. Nuansa warna hijau, biru, jingga dan merah tampil begitu memesona dan elegan di setiap proses pernikahan adat Sunda. Tak ketinggalan siger Sunda yang khas sebagai lambang kemegahan yang tentu menyempurnakan penampilan.
Tari Rampak Gendang Jawa Barat
Tarian ini kerap ditampilkan pada pesta pernikahan tradisional adat Sunda, tari rampak gendang diartikan sebagai tarian yang diiringi dengan menggunakan gendang yang dipukul bersamaan. Tarian ini tentu dapat menghadirkan kemeriahan pada pesta pernikahan dan tentunya menghibur para tamu undangan.
Tari Bedhaya Manten Yogyakarta
Tari bedhaya manten selalu hadir setiap kali anggota keluarga Keraton Yogyakarta menggelar pernikahan. Memiliki kesakralan tersendiri, tarian ini hanya boleh dilakukan oleh enam wanita yang masih perawan. Dua wanita berperan sebagai sepasang pengantin, sedangkan keempat penari lain berperan sebagai penari Srimpi. Tarian ini diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwono IX, dimana pesan yang tersirat di dalamnya adalah kesiapan dan kemandirian menuju gerbang pernikahan.
Tari Gatotkaca Gandrung Jawa Tengah
Jika tarian bedhaya manten terasa begitu sakral dan hanya diperuntukkan bagi keluarga Keraton Yogyakarta. Sementara bagi masyarakat umum, salah satu tarian yang kerap ditampilkan pada pernikahan di Jawa Tengah adalah tari Gatotkaca Gandrung. Tarian ini dilakukan secara berpasangan, tari ini mengisahkan tokoh pewayangan, Gatotkaca, yang sedang jatuh cinta pada salah seorang putri Arjuna bernama Pergiwa Manis.
Tari Lambangsih Jawa Tengah
Tarian ini pun diibawakan secara berpasangan oleh wanita dan pria, tari Lambangsih menceritakan tentang pasangan yang memiliki cinta yang begitu besar. Kabarnya, tari ini sengaja dibuat oleh seorang Putri Karaton Surakarta untuk memberi pesan dan nasihat pada kedua pengantin.
Nah, itulah sederet tarian tradisional pernikahan daerah Jawa. Dari ketujuh tarian ini, tari mana yang pernah kamu lihat saat menghadiri pesta pernikahan?
Photo : Mindfolks