Undangan pernikahan merupakan salah satu elemen terpenting dalam persiapan pernikahan. Hal itu dikarenakan undangan adalah media yang digunakan dalam memberitahukan orang-orang terdekat mengenai acara pernikahan tersebut. Undangan yang dikirimkan harus dikemas sebaik dan secantik mungkin agar sang penerima pun senang melihatnya. Akan tetapi biasanya calon pengantin sering bingung dalam menentukan pilihan karena banyaknya pilihan vendor percetakan undangan.
Oleh karena itu, The Bride Dept bertemu dengan Rania Buwono dari Peony Invitation yang merupakan salah satu vendor undangan terkemuka di Jakarta untuk mengulik lebih jauh lagi mengenai vendor ini. Psst.. Peony ini adalah vendor kepercayaan dari banyak public figure lho seperti pasangan Ayu Dewi dan Reggy Datau, Mita Soedarjo dan Ruli Tampubolon, dan lainnya.
Bagaimana Rania memulai bisnis wedding invitation ini?
Saya memulai bisnis wedding invitation ini pada tahun 2011. Pada waktu itu, Peony ini merupakan realisasi dari hobi saya yang memang menggemari sesuatu berbau seni. Jadi jika ada teman yang minta untuk dibuatkan undangan, saya akan bantu design dan buatkan. Saya juga iseng mencantumkan nama dan nomor telepon di balik undangan tersebut, ternyata banyak orang yang tertarik dan mulai memesan undangan. Nah mulai saat itu, arah bisnis ini menjadi lebih serius. Saya menambah jumlah karyawan, mengganti nama dari Paper Concept Design menjadi Peony Design, dan lebih mendalami segala sesuatu yang berkaitan dengan design undangan.
Apa filosofi di balik dari nama Peony?
Peony itu merupakan salah satu jenis bunga yang memiliki makna keberuntungan, kekayaan, dan kemegahan. Akan tetapi di beberapa negara, makna dari peony itu sendiri adalah happy marriage. Jadi kayaknya cocok ya buat nama sebuah perusahaan undangan hehe.
Apakah Rania memiliki background design?
Background pendidikan formal aku adalah bisnis manajemen di Sekolah Bisnis Manajemen ITB. Namun kebetulan aku memang menyukai segala sesuatu yang berbau design sejak masih kecil, seperti menggambar, merancang baju, dan juga cake decorating. Di antara semua ini, aku memang paling suka menggambar. Jadi sewaktu aku tamat kuliah, aku berpikir untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan menggambar.
Wah, keren banget. Jadi Rania menggambar semua design di kartu undangan ini?
Biasanya keseluruhan konsep itu datangnya dari aku, tapi aku tidak menggambar semua undangannya. Seperti contoh, ada undangan yang ingin menggunakan bahan dari busana pengantin perempuan, jadi nanti aku akan design modelnya dan mengombinasikan dengan keinginan klien. Tetapi ada juga undangan yang aku gambar sendiri, nantinya gambar tersebut akan diperhalus lagi oleh team creative design kami. Ada juga beberapa undangan yang harus dilukis, biasanya lukisan tersebut disediakan oleh Peony atau klien yang memilih sendiri pelukisnya. So far, kami pernah bekerja sama dengan Talitha Maranila, Maya Basuki, dan beberapa pelukis lainnya.
Apa sih hal pertama yang biasanya dilakukan oleh Peony sebelum menentukan design dari undangan pernikahan?
First of all, tentu saja kami harus bertemu dengan pasangan tersebut. Itu dilakukan untuk menggali informasi seperti karakter dari pasangan, konsep dari pernikahan mereka, dan waktu yang dimiliki. Penting banget untuk tahu kepribadian calon pengantin agar nantinya undangan benar-benar seperti yang mereka inginkan. Setelah mendapatkan informasi tersebut, kami biasanya akan mengirimkan konsep yang sudah kami rancang dan jadwal produksi.
Any tips untuk calon pengantin dalam memasukkan personality-nya ke dalam undangan tersebut?
Calon pengantin ada dua tipe. Satu, biasanya yang datang ke Peony adalah orang yang sudah mengetahui apa yang mereka mau dan kedua, ada juga yang masih blank. Untuk calon pengantin yang sudah jelas mau-nya apa, biasanya aku kasih arahan agar undangannya bisa terlihat lebih cantik. Tetapi untuk yang masih blank, biasanya aku harus tahu lebih banyak mengenai konsep pernikahannya, dan nantinya design undangan akan menyesuaikan dengan salah satu elemen-nya.
Apa yang membedakan Peony dari vendor lainnya?
Kalau menurut aku, Peony itu sangat personal jadi kita berusaha sebisa mungkin untuk customized setiap undangan yang dipesan oleh klien. Mungkin hal yang unik lainnya adalah signature style kami yang berupa lukisan-lukisan yang terdapat di undangan tersebut. Setiap lukisan ini dilukis oleh orang yang berbeda, jadi pelukis motif bunga akan dibedakan dengan pelukis motif alam.
Kalau boleh tahu, kisaran harga Peony kira-kira berapa ya?
Starting price Peony adalah Rp 23,000 per pieces. Tapi untuk average-nya adalah sekitar Rp 30,000 dengan menggunakan bahan premium.
Apa sih key component yang membuat sebuah undangan pernikahan itu menjadi cantik dan menarik?
Menurut aku, yang paling utama adalah design karena itu adalah hal pertama yang dilihat oleh orang. Selanjutnya adalah bahan, karena bahan yang top quality akan terlihat jelek apabila tidak digunakan secara benar. Di Peony, kita tidak akan memaksakan klien untuk menggunakan bahah premium dan kita tentu saja menyesuaikan budget dari tiap pasangan. Yang kita lakukan adalah memberikan saran dan masukan dalam pemilihan bahan. Tidak jarang, klien kami mengombinasikan bahan impor dan bahan lokal, kita open sekali untuk hal ini.
Dari semua undangan yang pernah dibuat, yang mana sih yang paling challenging?
Request yang paling challenging biasanya apabila jumlahnya banyak dan ukuran undangan itu sendiri yang besar. Design laser-cut juga bisa dibilang menantang karena pengerjaan harus lebih teliti agar hasilnya rapi dan tidak ada yang gosong. Contoh yang paling susah pengerjaannya adalah undangan yang laser-cut berbentuk gate ini. Meskipun quantity-nya tidak terlalu banyak, yaitu hanya 500 pcs, tetapi sangat detail. Pengiriman undangan ini pun tidak bisa sembarangan karena ukurannya yang sangat besar.
Kira-kira trend undangan tahun 2015 gimana nih?
Mungin untuk tahun ini mungkin trend-nya akan mengarah ke warna bold color seperti navy blue atau burgundy. Kalau untuk model, pasti akan kembali lagi ke klasik, jadi style laser-cut dan lace pasti masih akan menjadi trend.