The Wedding of Vania Larissa and Wilson Pesik

By Friska R. on under The Wedding

Style Guide

Style

International

Venue

Outdoor

Colors

Vendor That Make This Happened

Wedding Reception

Venue Alila Villas Uluwatu

Event Styling & Decor Floralines

Photography Angga Permana

Bride's Attire Adrian Gan

Make Up Artist Arnold Dominggus

Groom's Attire Agus Lim

Invitation VH Calligraphy

Souvenir Diora and I

Others Atelier Fleuri (Hand Bouquet)

Kisah The Wedding yang dimuat di The Bride Dept kali ini datang dari Vania Larissa dan Wilson Pesik. Nama Vania Larissa memanglah tidak asing di telinga karena Vania merupakan Miss Indonesia 2013 dan juga pemenang dari Indonesia’s Got Talent tahun 2010. Pada bulan Juli 2015 lalu, Vania pun mengikat janji setia dengan Wilson, lelaki yang sudah dipacarinya selama 2 tahun. Yuk, kita simak wawancaranya!

Hi Vania, thank you karena sudah bersedia di-interview. Boleh diceritakan mengenai kamu dan Wilson?

Wilson dan aku bertemu pada Maret 2013 pada Press Conference Miss Indonesia dan Terry Palmer. Kebetulan Terry Palmer merupakan sponsor utama dari Miss World 2013 yang diadakan di Bali dan kebetulan juga Wilson merupakan bagian dari team Terry Palmer. Karena aku adalah Miss Indonesia di tahun ini, maka aku dipilih menjadi brand ambassador dari produk tersebut.

Nah, kita jadi sering bertemu untuk mendiskusikan masalah pekerjaan dan lainnya. Biasanya setelah bekerja, kita sering hang out seperti nonton, dinner. Di sanalah kita menjadi saling tertarik hehe. 2 bulan kemudian, Wilson mengajak aku dinner di sebuah restoran yang cukup fancy dan ketika jalan pulang, dia mampir ke sebuah hotel yang ternyata sudah didekor secara cantik. Di waktu itulah, Wilson meminta aku menjadi pacarnya.

Wah, awal yang tak terduga ya. Boleh diceritakan bagaimana cara Wilson melamar kamu?

Dia melamarku pada tanggal 27 Juni 2014 di Tutuko Glacier, New Zealand. Ketika itu aku sedang berlibur dengan seluruh keluarga Wilson dan beberapa family friends. Dan Wilson memang sudah mempersiapkan helicopter ride untuk kita berdua. Tetapi  anehnya, ada 1 stranger yang mengaku sebagai fotografer National Geographic.The scenery was so breathtaking, it was winter, so the ice shines beautifully because of the sunlight. When we reached the top of the glacier, we were taking pictures, and while I was busy taking selfies, I didn’t realize that when I turned around, he was already kneeling on the ground; and that was where he pop up the question, I was so shocked I couldn’t answer the first time he asked, so he asked again and I finally shout out a big YES! Lucunya lagi, stranger yang tadi itu adalah fotografer yang sudah dipersiapkan Wilson untuk memotret kita berdua.

Ketika kami mendarat, seluruh keluarga dan teman sudah menunggu di bawah dan ternyata semuanya sudah tahu bahwa Wilson akan melamar aku. It was unforgettable!  

Kamu mengadakan pernikahan di Jakarta dan Bali. Apa yang menjadi alasan kamu untuk mengadakan pernikahan di Bali?

Rencana awalnya adalah mengadakan satu pesta pernikahan di Bali. Akan tetapi, kebanyakan venue di Bali tidak dapat menampung banyak tamu. Venue yang paling memungkinkan adalah Alila Villa Uluwatu yang memiliki kapasitas 400 orang. Oleh karena itu, aku dan Wilson memutuskan untuk mengadakan resepsi di Jakarta agar bisa mengundang lebih banyak keluarga, rekan bisnis, dan teman-teman. Everyone is precious and important to us, and we want to make sure that everyone can feel the love and happiness we’re felt.

We really love your Bali wedding! Bisa diceritakan konsepnya seperti apa? Inspirasinya dari mana?

Thank you so much! Our Bali wedding has a theme of romantic, rustic elegance. Lots of blush, pink, greens, very natural, dreamy and sweet all at once. Basically, the inspiration came a lot from the blog Style Me Pretty. I love simplicity, organic, natural decor. So, after I found the concept and theme that Wilson and I both love, we collect all the pictures found and recreate the style that we love, of course with the help of my wedding decorator and a friend of mine, who did the calligraphy for the stationeries.

Berapa lama persiapan pernikahan kamu ini? What is your biggest challenge?

Aku dan Wilson mulai merencanakan pernikahan pada Agustus atau September 2014, tapi itu benar-benar cuma research saja. Persiapan yang sebenarnya dimulai kira-kira awal tahun 2015. Banyak sekali perubahan dan penyesuaian selama proses persiapan pernikahan.

Syukurnya, kita tidak terlalu mengalami kesulitan karena aku dan Wilson memiliki selera yang sama, we pretty much agree with what was decided.

Keluarga kami juga sangat fleksibel dan mendukung semua keputusan kami berdua. Mungkin tantangan terbesar yang kami hadapi adalah acara di Bali tersebut karena pernikahan dengan 400 tamu di Bali sudah tergolong besar. Kami harus memikirkan bagaimana logistiknya, seperti dekorasi, lighting, sound system, dll. Oh ya, salah satu hal tersulit lainnya adalah room and seats arrangements karena kami ingin semuanya happy pada acara kami berdua.  

Satu hal yang The Bride Dept sangat suka adalah wedding souvenir kamu! How did you come up with such a unique idea?

The wedding souvenir by BYYN was amazing isn’t it? Kebetulan sepupu Wilson yang men-design souvenir itu. Kami memang menginginkan souvenir dengan design yang sesuai dengan venue pernikahan kami (Alila Villas Uluwatu), yaitu very clean, serene, and monochromatic. Jadi kami meminta sesuatu yang unik, berbeda, namun tetap berguna.

Apa yang menjadi highlights dari pernikahan kamu?

Hmm.. Highlight pernikahan kami adalah ketika kamu berduet saat memasuki venue pernikahan. Kebanyakan orang biasanya menari ketika memasuki venue pernikahan, but I am not a dancer at all. Jadi kami memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda, yaitu berduet. Aku dan Wilson latihan berulang kali! Sebenarnya menyanyi bukanlah hal yang sulit untuk aku, tetapi Wilson membutuhkan waktu dan effort yang besar untuk bernyanyi di hari pernikahan kami. I’m so proud of him for singing so perfectly at that night, everyone was so shocked and in awe (in a good way)! Hal lainnya yang memorable adalah acara after party-nya karena semua tamu sangat menikmati acara itu sampai jam 3 pagi!

Adakah tips yang ingin dibagi kepada pembaca The Bride Dept?

Bakal banyak perubahan yang terjadi selama kamu melakukan wedding planning; kamu mungkin tidak bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan. Tetapi, cobalah untuk mengapresiasi dan bersyukur akan apa yang telah kamu dapat, jadilah sosok yang lebih fleksibel dan always look at the bigger picture. Hal yang paling penting adalah bahwa kamu akan menikahi cinta sejatimu dan kamu dapat menikmati hari pernikahanmu dengan seluruh anggota keluarga dan sahabatmu. Itulah yang paling penting. Dekorasi dan detail-detail kecil lainnya hanya berfungsi untuk memperindah hari besarmu.

Selain itu, know what to prioritize, kapan kamu harus berhenti berargumen, dan cobalah untuk meredakan masalah besar dan menyelesaikan masalah kecil. Selalu berkomunikasi dengan calon suamimu dan semuanya akan berjalan lancar. Pada hari H, jangan mempermasalahkan detail-detail kecil, fokuslah kepada Yang Di Atas, bergantunglah padaNya dan pray about what you’re about to promise to your future husband forever. Jangan lupa untuk menikmati harimu, it will be over very quickly! Have fun!

Siapakah top 3 vendors menurutmu?

My top 3 vendors would be my awesome videographer BaliMetro, my photographers Angga Permana and Terralogical, and my wedding decorator Stupa Caspea x Floralines, Atelier Fleuri and VHcalligraphy. My wedding decorator they are the ones who brought my vision to life. As for my video and photographers, thanks to them, now I can remember this once-in-a-lifetime moments from the beautiful pictures they captured.