Satu hal yang paling bikin excited dari sebuah pernikahan adalah akhirnya kita bisa satu atap dengan pacar kita. Tentunya semuanya akan jadi lebih praktis. Bagi para pria, tentunya tidak perlu repot-repot lagi menjemput dan mengantar pacar ke rumahnya. Apalagi kalau rumah si pria di BSD dan rumah pacarnya di Kelapa Gading. Selain itu, tidak perlu lagi merasa deg-degan setiap minta izin kepada ayah si pacar dan kemudian pulang sambil menyanyikan lagu Rude-nya Magic. Setelah tinggal berdua kita bisa menerapkan manajemen rumah ala kita dan pasangan, meng-hire asisten rumah tangga dan staff lainnya serta jangan lupa membayar bill kita sendiri. Sepertinya seru ya!
Pertanyaannya adalah mau tinggal di mana kita setelah menikah? Yuk disimak!
1. Rumah Sendiri
Beruntung bagi pasangan yang setelah menikah bisa memiliki rumah sendiri. Bisa dari hasil kerja keras sebelum menikah atau dapat warisan dari orangtua. Enaknya tinggal di rumah sendiri adalah kamu bisa lebih leluasa dalam menata furniture terutama memajang foto pernikahan kalian, terserah mau sebesar apapun framenya, hehehe. Tetapi biasanya kebanyakan dari pasangan-pasangan baru memilih untuk tinggal di pinggiran kota Jakarta karena lebih affordable. Untuk pasangan seperti ini, maka kami menyarankan kalian untuk memperhitungkan biaya transportasi ya.
2. Sewa Apartemen
Sembari mengumpulkan pundi – pundi untuk membeli rumah pertama, kamu bisa menyewa apartemen sebagai tempat tinggal. Sebagai pengantin baru yang tidak memerlukan ruangan yang terlalu luas (karena ingin berdekat – dekatan selalu), tinggal di apartemen akan lebih praktis dan nyaman. Sewa apartemen yang dekat dengan pusat perkantoran memang lebih mahal dibanding daerah “pinggiran”, tetapi enaknya kamu bisa menghemat biaya transport. Jika apartemen kamu memiliki fasilitas gym dan kolam renang, hal ini juga bisa menghemat pengeluaran kamu untuk member gym di luar.
3. Sewa kost – kostan
Biaya sewa kost – kostan memang jauh lebih murah dibanding dengan sewa apartemen, apa saat ini banyak sekali kost-kostan yang menawarkan fasilitas lengkap dan dekat dengan daerah perkantoran. Salah satu keuntungan tinggal di kost adalah kamu tidak repot untuk memikirkan tumpukan baju kotor atau kebersihan kamar karena biasanya ada Mbak yang membersihkan. Akan tetapi, karena space yang terbatas, kamu tidak bebas untuk menambah perabotan untuk ruangan kamu. Kelemahan lainnya adalah ketika sedang berantem dengan pasangan. Adakalanya kita berdebat dan berantem dengan pasangan sampai tidak mau melihat mukanya lagi saking kesalnya. Namun jika tinggal di kostan kita tidak bisa “kabur” karena ke manapun kita bergerak yang ada hanya “lo lagi – lo lagi.”
3. Pondok Mertua Indah
Beberapa pasangan terkadang memiliki alasan tersendiri untuk tetap tinggal di rumah orang tua atau mertuanya. Beberapa alasan seperti orang tua yang butuh ditemani atau masih mencari tempat yang pas untuk kalian tempati kelak atau bahkan untuk menghemat pengeluaran. Alasan – alasan tersebut sah – sah saja selama bukan karena ingin menumpang hidup kepada orangtua dan tidak mau mandiri. Akan tetapi konsekuensi adalah kita tidak bisa sebebas seperti jika tinggal berdua saja. Kita tidak bebas menata furniture, tidak bebas mengatur menu makanan serta perasaan tidak enak bila pulang terlalu malam dan lain sebagainya. Oh iya, berdasarkan pengalaman sih, biasanya pria tidak akan terlalu bermasalah jika tinggal di rumah mertua, namun akan beda jika perempuan yang tinggal di rumah mertua. Tahu kan kenapa, karena sebaiknya tidak ada dua “ratu” di dalam satu rumah?
4. Asrama suami atau basecamp
Jika kamu memiliki calon suami yang bekerja sebagai polisi, tentara atau engineer, kamu harus siap untuk ikut ke mana pun suami pergi. Suami kita bisa saja ditempatkan di pelosok – pelosok daerah di Indonesia atau luar negeri. Perusahaan biasanya menyiapkan asrama atau basecamp untuk tinggal bersama keluarga. Tinggal di tempat seperti ini mungkin tidak akan terlalu nyaman karena jauh dari pusat keramaian, sepi, tidak ada mall dan minim fasilitas. Kamu bisa menyiasatinya dengan membawa penghibur kamu sebelum pindah kesana. Bawa alat lukis kamu, koleksi buku – buku kesayangan, perlengkapan merajut atau apapun yang bisa kamu lakukan sembari menemani suami bertugas. Kamu juga bisa menjalin pertemanan dengan istri – istri teman suami yang sedang bertugas di sana dan melakukan kegiatan bersama.
Tinggal di mana setelah menikah memang selalu menjadi pertanyaan karena meninggalkan orangtua dan rumah tempat tinggal di mana kita sudah dibesarkan tentu bukanlah hal yang mudah. Kita seperti meninggalkan comfort zone karena memulai kehidupan yang baru dengan orang yang kita cintai. Mungkin saja tempat tinggal pertama kita belum sesuai dengan impian kita, namun percaya saja tidak akan selamanya begitu. Bukankah begitu janji pernikahan kita, susah senang – suka duka kita lalui bersama – sama dengannya. Apapun bentuk tempat tinggal kita setelah menikah tentu bukan masalah. Wherever we are together, that is home. Home is You!