Terdiri dari beragam suku membuat Indonesia begitu kaya akan tradisi. Misalnya saja tradisi pernikahan, kita bisa menemui begitu banyak tradisi dengan makna filosofis yang mendalam. Salah satu tradisi pernikahan yang cukup menarik adalah Uang Panai dalam pernikahan Bugis-Makassar. Dikenal memiliki nilai yang fantastis, membuat tradisi uang panai ini menarik untuk dibicarakan. Benarkah semahal itu? Apa saja yang membuat nominal uang panai menjadi mahal? Simak uang panai dalam pernikahan Bugis selengkapnya di sini!
Makna Uang Panai
Sebagai wujud keseriusan seorang pria saat melamar wanita, dalam tradisi Bugis-Makassar, uang panai atau panaik merupakan sesuatu yang sifatnya wajib. Mengapa wajib? Karena uang panai merupakan lambang dari perjuangan, keuletan, serta keseriusan calon mempelai pria dalam meminang calon mempelai wanita. Para orang tua zaman dahulu melihat apakah seorang pria serius dalam melamar anak wanitanya dengan upaya dari pria tersebut dalam memenuhi uang panai.
Besaran Uang Panai
Besarnya uang panai sendiri tergantung dari strata sosial sang wanita. Bila wanita tersebut cantik, keturunan bangsawan, memiliki pendidikan tinggi dan pekerjaan yang bagus, maka uang panai yang harus dibayarkan pun besar. Lalu apa bedanya uang panai dengan mahar? Bedanya, uang panai digunakan untuk membiayai pernikahan, sehingga disebut juga sebagai uang belanja. Sedangkan mahar adalah pemberian calon mempelai pria yang nantinya mutlak menjadi milik calon mempelai wanita ketika sudah sah menjadi istri.
Pergeseran Makna
Waktu terus berjalan, makna uang panai pun mengalami pergeseran. Saat ini, banyak yang melihat uang panai hanya sebagai menjaga gengsi dengan berlomba-lomba menentukan nilai yang fantastis. Bahkan tidak jarang kedua calon mempelai kemudian patungan demi membuat nilai uang panai mereka terlihat besar. Banyak orang yang lupa bahwa makna terdalam dari uang panai adalah untuk menunjukkan penghargaan terhadap wanita. Uang panai bukanlah dimaksudkan untuk “membeli” anak gadis, melainkan lambang bahwa calon mempelai pria berjuang mendapatkan wanita pujaan hatinya dengan penghargaan yang pantas.
Dari berbagai sumber mengatakan jika uang panai ini menunjukkan bahwa masyarakat Bugis-Makassar sangat menghargai wanita sebagai makhluk Tuhan yang berharga. Sehingga tidak sembarangan orang dapat meminang wanita Bugis-Makassar. Penghargaan ini juga yang senantiasa membuat pria akan selalu berjuang untuk kebahagiaan keluarganya kelak.
Fakta Tentang Uang Panai
Simbol Penghargaan kepada Wanita
Uang panai merupakan simbol pemberian penghargaan kepada calon isteri dari pria yang meminangnya. Secara filosofis, tradisi uang panai bertujuan melihat kesungguhan dan kerja keras calon suami untuk meminang sang istri. Nominal uang panai ditentukan oleh keluarga wanita karena berkaitan dengan martabat keluarga wanita, dalam Bahasa Bugis disebut sirri.
Semakin Tinggi Status Sosial Wanita, Semakin Mahal Uang Panainya
Seperti dijelaskan di atas, status sosial wanita menjadi salah satu faktor penentu besaran uang panai.
Bisa Dibayar dengan Properti
Bila calon suami memiliki properti seperti sawah atau rumah, dapat digunakan sebagai penggenap uang panai. Tetapi tentu harus ada yang diberikan dalam bentuk uang karena uang panai tersebut akan dimanfaatkan untuk menggelar pesta pernikahan.
Bisa Dinegosiasikan
Meski nominal uang panai besar dan terkesan fantastis, tetapi masih dapat dinegosiasikan oleh kedua belah pihak keluarga. Beberapa keluarga enggan memberatkan calon mempelai pria yang akan meminang anak wanitanya. Karenanya, pihak keluarga memberi kelonggaran dan membolehkan calon mempelai pria membayar uang panai sesuai kemampuannya.
Ajang Adu Gengsi
Dalam perkembangannya, tujuan uang panai mengalami pergeseran. Yang harusnya sebagai bentuk keseriusan seorang pria dalam meminang wanita pujaannya, malah menjadi ajang adu gengsi. Semakin besar nominal uang panai, semain baik citra keluarga di mata masyarakat. Ini membuat calon mempelai pria memaksakan diri memberikan uang panai dalam jumlah besar.
Menjadi Penghambat Sepasang Kekasih untuk Menikah
Terkadang ada keluarga yang memberi syarat uang panai terlalu besar, sehingga calon mempelai pria sulit membayarnya. Hal ini membuat pasangan calon mempelai merasa tidak direstui dan terkadang melakukan perbuatan nekat dengan memilih kawin lari.
Menjadi Cara untuk Menolak Lamaran
Nominal uang panai yang teramat besar tak jarang menjadi salah satu cara penolakan wanita terhadap pria yang melamarnya.
Itulah penjelasan uang panai dalam pernikahan Bugis yang sering menjadi sebuah keharusan saat pihak pria akan melamar wanita Bugis.
Photo : Venema Pictures from The Wedding of Cinta