Vendor That Make This Happened
Venue Rumah Kertajaya
Event Styling & Decor Daydreaming Works
Wedding Organizer Nikahan Teman
Photography Alinea
Videography Koala Wedding Film
Master of Ceremony Andre Calvin
Master of Ceremony Agustian Pratama
Wedding Entertainment Diskoria
Make Up Artist Prita Pagliani
Hair Do Afzaruledo
Beauty Preparation Nail Art by Ellery
Bride's Attire Maya Raisa
Groom's Attire Yong Textile
Seserahan Renikartikaf Hampers
Catering Jatiroso Catering
Catering Silly Scoop
Eca dan Wahyu pertama kali bertemu dan berkenalan di awal tahun 2016, tepatnya saat mereka terlibat dalam satu acara kantor tempat mereka bekerja. Pertemuan itu berlangsung singkat karena tidak lama setelah itu mereka harus berpisah, Wahyu ditugaskan untuk bekerja di Jakarta sedangkan Eca tetap di Surabaya. Namun ternyata hubungan mereka tidak ikut berhenti sampai di situ, karena meskipun berbeda kota, mereka terus menjaga komunikasi dan rutin saling chat satu sama lain.
Tepat di bulan Mei 2016, Wahyu memutuskan untuk datang ke Surabaya khusus untuk menemui Eca. Saat sedang jalan bareng, Wahyu pun menyampaikan niatnya untuk mengajak Eca pacaran, “kita pacaran ya sekarang, nggak usah pakai nembak,” dengan gaya Wahyu yang santai. Eca pun menyambut baik niat Wahyu dengan gaya yang juga santai, “aku pikir tidak ada salahnya dicoba dulu, siapa tau berjodoh,” kenang Eca. Setelah resmi berpacaran, Eca dan Wahyu pun menjalani hubungan LDR antara Jakarta – Surabaya.
Setelah menjalani hubungan LDR selama dua tahun, di bulan Maret 2018 Wahyu resmi melamar Eca. Menurut Eca, Wahyu memang bukan tipe laki-laki romantis jadi tidak ada sweet proposal atau kejutan yang disiapkan khusus oleh Wahyu untuk melamarnya. Saat melamar, Wahyu langsung mengajak keluarganya untuk datang ke kediaman keluarga Eca yang disambut dengan sangat baik, dan kedua keluarga pun langsung menentukan tanggal pernikahan yang diputuskan akan diselenggarakan pada tanggal 21 Oktober 2018.
Konsep pernikahan yang diangkat adalah Backyard Party dan penggabungan acara akad nikah dengan resepsi. Sejak awal, Wahyu memang bercita-cita untuk menyelenggarakan acara pernikahan bertema kebun. Sedangkan Eca, sejak lama ia menginginkan acara pernikahan yang menggabungkan prosesi akad nikah dan resepsi di satu waktu yang sama, jadi lebih simple dan tentunya lebih hemat dari segi biaya.
Sebuah Homestay di Surabaya yang bernama Rumah Kertajaya dipilih menjadi venue pernikahan Eca dan Wahyu. Tempat ini dipilih atas rekomendasi dari salah satu teman Wahyu yang bernama Indri. Indri merekomendasikan Rumah Kertajaya karena ia merasa dekorasinya cocok dengan konsep yang ingin diangkat oleh Eca dan Wahyu untuk acara pernikahan mereka. “Dalam bayangan aku suasana backyard wedding party harus memiliki vibe yang ‘guyub.’ Kepikiran akan ada DJ yang memutar mixed tape lagu-lagu nostalgia,” cerita Eca. Konsep pernikahan kebun juga bisa membuat acara salam-salaman menjadi lebih cair, dan semua tamu yang hadir bisa mingle dan sing along bersama sambil menikmati acara.
Untuk dekorasi, Eca dan Wahyu menginginkan dekorasi yang berkesan santai dimana mereka bisa mingle dengan para tamu. Mereka meniadakan pelaminan maupun kursi dan meja untuk para tamu, dan lebih memilih untuk membuat picnic area dengan long table dimana para tamu bisa duduk ‘lesehan’ bersama. Untuk baju Eca pun sengaja membuat pakaian dengan desain yang simple agar nyaman dipakai mulai dari prosesi akad nikah hingga acara resepsi selesai. Untuk warna pakaian, Eca memilih warna blue stardust yang merupakan warna favoritnya. Dan karena ini merupakan pesta kebun, ia pun memilih mengenakan sepatu sneakers yang membuatnya nyaman menikmati hari besarnya sejak awal hingga selesai.
Bagi Eca banyak momen yang sangat berkesan dari acara pernikahannya mulai dari prosesi akad nikah sampai acara resepsi. Prosesi akad nikah sendiri berlangsung khidmat dan intimate dengan dihadiri oleh keluarga besar Eca dan Wahyu. Acara resepsi menurut Eca juga mengalir dengan santai dan hangat. “Acara resepsi dipenuhi dengan canda tawa para tamu undangan dan sahabat, saling sharing cerita, dan yang terpenting adalah kami semua bisa menari dan bernyanyi bersama. Aku rasa momen kebersamaan itulah yang membuat momen pernikahan kami sangat berkesan dan menyenangkan,” kenang Eca.
Menurut Eca, tantangan utama dalam mempersiapkan acara pernikahan ini adalah perbedaan pendapat antara dirinya dengan Wahyu. Menurutnya, Wahyu memiliki karakter yang cenderung kritis dalam hal apapun, jadi menyatukan dua kepala menjadi tantangan tersendiri. Tantangan lainnya adalah pengaturan budget yang harus dilakukan dengan sangat teliti. Sejak awal Eca dan Wahyu berkomitmen untuk menikah dengan biaya mereka sendiri, jadi mereka harus ekstra detail dalam mengatur keuangan demi lancarnya acara pernikahan mereka.
“Alhamdulillah, hampir 90% vendor yang kami pakai merupakan teman sendiri, sehingga sejak awal mereka sudah mengetahui apa yang kami inginkan,” ujar Eca saat ditanya mengenai siapa saja top 3 vendor pilihannya. Tapi kalau harus memilih, menurut Eca vendor yang pertama adalah @nikahantemen sebagai creative planner yang membantunya mulai dari tahap perencanaan acara hingga eksekusi di hari-H. “Mulai dari menerjemahkan konsep yang kami inginkan, mengatur flow acara hingga acara terlaksana dengan sangat smooth dengan vibe yang hangat,” ujar Eca. Vendor yang kedua adalah vendor dekorasi @daydreamingworks karena sejak awal Eca dan Wahyu sharing mengenai konsep dekorasi yang mereka inginkan, vendor ini sangat antusias mengerjakan dekorasi pernikahan mereka, bahkan sampai menawarkan ide-ide baru yang keren dan di luar ekspektasi Eca dan Wahyu. Vendor ketiga adalah vendor dokumentasi @alineapict, yang menurut Eca berhasil meng-capture momen kebahagiaan Eca dan Wahyu selama acara dengan sangat baik, original, jujur dan berhasil meng-capture momen candid dengan sangat cantik.
Tidak ketinggalan Eca juga memberikan tips buat kamu yang sedang mempersiapkan acara pernikahan.
“Yang terpenting adalah komunikasi, dengan pasangan maupun dengan kedua pihak keluarga. Jika memiliki kendala saat persiapan pernikahan, kita juga harus berusaha untuk berpikir dengan kepala dingin dan stay positive. Yang kedua, menikahlah sesuai budget dan kemampuan. Referensi memang perlu, tapi jangan terlalu memaksakan diri demi mewujudkan acara wedding ala Pinterest. Jika memang dirasa perlu, tidak ada salahnya menghubungi wedding consultant, seperti yang kami lakukan dengan vendor @nikahanteman. Di case kami, sharing dengan mereka membuat kami jadi paham tentang hal-hal detail yang mungkin selama ini tidak kami sadari kalau itu penting dalam mempersiapkan acara pernikahan, selain itu mereka juga sangat membantu dalam memperkecil loss budget dan kendala-kendala lainnya selama persiapan hingga hari-H.”