Vendor That Make This Happened
Venue Gran Mahakam Hotel
Beauty Preparation Arka Pictures
Make Up Artist Icha Adisty
Bride's Attire Kinarcietra
Others Nail Art by Dandelion
Berada dalam lingkungan yang sama membuat Ryuji memiliki kesempatan untuk sering memperhatikan Shabrina. Karena saat itu Shabrina masih berada dalam sebuah hubungan, Ryuji mengurungkan niat untuk melakukan pendekatan. Saat waktu yang tepat tiba, Ryuji langsung menggunakan kesempatannya untuk mendekati Shabrina.
“Aku kaget Ryuji berani langsung datang. Untungnya, saat ketemu, kita langsung nyambung, asyik ngobrol berjam-jam dan bahkan dia membatalkan acara farewell-nya dengan teman-temannya. FYI, itu hari terakhir dia sebelum balik ke Thailand.”
Di perjalanan Ryuji mengantar Shabrina pulang, di situlah mereka melanjutkan obrolan yang serius, “selama ini aku berdoa sama Allah agar dipertemukan dengan jodoh, berniat untuk menikah dan beribadah, dan itu tujuanku kenalan sama kamu.”
Sampai di rumah, Ryuji minta bertemu dengan orang tua Shabrina, salaman, dan langsung melamar sekaligus minta restu. Dari situ, mereka mulai mengenal satu sama lain lebih dekat sambil mempersiapkan semuanya.
Saat kembali ke Jakarta, Ryuji mengajak Shabrina untuk menemaninya shooting. Waktu itu, Ryuji menjemput Shabrina dengan kru-krunya yang membawa perlengkapan. Tanpa curiga, karena memang untuk pekerjaan.
“Aku santai-santai aja di dalem helicopter keliling jakarta sambil instastory. Aku nggak sadar sampai saat memutar mendekati gedung mau landing, Ryuji minta aku lihat ke bawah. Ada rangkaian bunga dengan tulisan, ‘Marry me’ di Helipadnya yang dilanjutkan berkali-kali dengan pertanyaan, ‘Kamu mau ngga jadi pendamping hidup aku seterusnya?’. Aku pun langsung mengiyakan pertanyaannya. Begitu landing, dia berlutut sambil memberikan bunga dan cincin.”
Karena Ryuji memang sudah melamar ke orang tua Shabrina langsung, acara lamaran di Gran Mahakam Hotel ini memang sengaja dibuat sederhana dan santai dan memang bertujuan untuk mempererat hubungan antar keluarga dengan prosesi tukar cincin, dan juga makan siang bersama.
“Semuanya berkesan buatku! Aku ngga pernah nyangka akan ada hari seperti ini, aku pikir melamar ke orang tuaku aja sudah cukup. Saat aku memang lagi ingin naik wahana yang tinggi untuk menghilangkan stress, dia mengajak aku naik helikopter, tepat di momen aku sudah menyelesaikan S2-ku dan Ryuji baru memenangkan liganya. Bahagiaku lengkap!”
Semuanya sangat berkesan dan membekas bagi Shabrina. Meskipun hanya memiliki 5 hari untuk mempersiapkan acara lamaran ini berdua, namun semuanya dapat berjalan lancar.
Top 3 vendor:
1. Gran Mahakam Hotel
“Tempatnya nyaman, sesuai dengan nuansa yang kita inginkan: warm and intimate, jadi ngga perlu banyak tambahan dekorasi. Untuk makanan, ngga perlu diragukan lagi, enak dan beranekaragam, bisa disesuaikan dengan jumlah tamu dan generasi yang datang. Servisnya juga oke, sangat membantu dan ramah.”
2. ARKA Pictures
“Timnya enak diajak diskusi dan inisiatif untuk mengambil angle, bukan cuma fokus ke aku dan Ryuji aja. Angle, timing dan editing-nya super suka!”
3. Sanggar Kienacitra
“Banyak yang memuji dan menanyakan soal kebaya yang aku kenakan. Aku pun juga suka dengan hasilnya. Meskipun mendadak, tapi Tante Citra sangat membantu menyiapkan kebaya yang cocok untuk aku.”
Tips untuk brides to be:
“Komunikasikan semuanya dengan pasangan, apalagi kita akan melibatkan kedua belah pihak keluarga, jadi strong bond itu perlu agar bisa bekerjasama dengan baik.”