Wedding by The Dock ala Poppy & Aan

By NSCHY on under The Wedding

Wedding by The Dock ala Poppy & Aan

Style Guide

Style

International

Venue

Outdoor

Colors

Vendor That Make This Happened

Venue BU Satu

Event Styling & Decor Weddings MeWeddings Me

Photography CLAY

Make Up Artist Aby Salam

Bride's Attire Kaara by Mutiara Meddyan

Catering Lestari Catering

Wedding Organizer Stage Management

Others Hampers by Custom Ad

“Berawal dari Aan menghadiri acara tiga harian kepergian papaku, setelah itu Aan semakin terlihat berusaha mendapatkan perhatianku, sampai akhirnya, kita berpacaran di bulan Januari 2011 silam,” buka Poppy.

Poppy dan Aan baru saja menikah dengan tema Wedding by The Dock ala Poppy & Aan. Yuk kita simak serunya cerita hubungan dan persiapan pernikahan mereka!

Melalui manis dan pahit, di tahun ke-6, mereka memutuskan untuk berpisah dan tidak saling menghubungi lagi. Namun, hati Aan berkata lain. Di penghujung 2017, ia berusaha menghubungi Poppy kembali, bahkan dibantu oleh sepupunya. Tapi, Poppy memegang teguh janji yang sudah mereka sepakati bersama, makanya ia menghiraukan Aan.

“Tapi, melihat usaha Aan, aku mutusin untuk mau menemuinya, waktu itu di bulan Maret 2017. Aan sudah melakukan berbagai hal untuk bertemu aku, bahkan menyusulku ke berbagai tempat, salah satunya saat aku sedang ke tukang jahit langganan, tapi karena dia lupa tempat persisnya, dia pergi ke seluruh tukang jahit yang dia tau, tapi hasilnya nol.” cerita Poppy.

Tapi, usaha Aan tidak berhenti sampai ia bisa bertemu Poppy dan meminta untuk balikan.

“Saat itu, ada juga banyak hal terjadi, mulai dari kepergian papa Aan yang sudah aku anggap seperti papa sendiri, dan juga berbagai permasalahan pribadi yang Aan ceritakan ke aku,” kata Poppy.

Setelah melihat keseriusan dan usaha Aan untuk kembali, Poppy memutuskan untuk mencobanya lagi, walau menurutnya, tanpa berharap banyak. Katanya, sejak saat itu, Aan sering berbicara soal pernikahan yang hanya dijawab “Aamiin” oleh Poppy, “sebenarnya, aku sendiri tidak begitu yakin, karena ada banyak hal yang mengganggu, ada banyak pro dan kontra saat aku kembali ke Aan, tapi dengan dukungan mama dan keluargaku, aku merasa lebih mantap,” ceritanya.

Ucapan Aan soal pernikahan ternyata bukanlah sebuah ucapan janji manis. Ucapan itu dibuktikan dengan menemui kakak Poppy secara diam-diam yang ia lanjutkan dengan menemui mama dan kakak ipar Poppy untuk meminta izin menikahinya.

“Aan nggak pernah memintaku jadi istrinya, nggak pernah bertanya kenapa aku memilihnya kembali, tapi dia hanya memintaku untuk menyiapkan pernikahan sesuai yang aku inginkan. Aan hanya bilang kalau dia tidak membutuhkan alasan apapun, karena ia hanya ingin membahagiakanku dan sudah meminta izin dengan kakak serta mamaku. Terlihat egois memang, tapi itu yang membuat aku yakin bahwa dia selalu maju terus pantang mundur,” cerita Poppy.

Awalnya, Poppy dan Aan hanya ingin melangsungkan pernikahan di masjid, tapi dengan pertimbangan bahwa ini acara sekali seumur hidup, kita mempertimbangkan venue lain, dan mulai mempertimbangkan acara pernikahan impiannya. Saat mencari referensi dari orang-orang terdekat, Poppy mendapatkan rekomendasi BU, yang akhirnya langsung ia datangi bersama dengan teman-temannya, “saat itu, aku langsung terkesima dengan dermaganya, dan membayangkan akad nikahku di sana,” cerita Poppy.

Meski banyak pro dan kontra, mulai dari permasalahan keamanan dan juga permasalahan banyak nyamuk, semuanya bisa diatasi dengan baik.

Untuk memastikan semuanya sudah mantap sesuai hati, di malam sebelum pernikahannya, Poppy dan Aan datang ke venue tersebut lagi, “buat kita, rasanya lebih lega melihat venue duluan sebelum besok tamu datang,” cerita Poppy.

“Sepulang survei venue, ada momen lucu. MUA-ku yang juga merupakan sahabatku mengingatkan lewat chat bahwa besok harus siap subuh dan jangan terlambat. Kenyataannya, aku terlambat bangun. Dia menjemputku ke hotel, berusaha menghubungi kamar hotelku tapi salah sasaran, malah menghubungi kamar abangku dan juga kamar tanteku. Saat aku angkat, dia bilang, ‘yaAllah Pop, bangun, udah kesiangan ini, jadi nggak nikah?’, aku langsung buru-buru siap-siap dan ketawa-ketawa di mobil saat perjalanan,” cerita Poppy.

Momen yang paling berharga bagi Poppy adalah saat khutbah sang kakak di momen akad nikahnya.

“Saat akad, aku kaget abangku memberikan Khutbah, padahal sebelumnya dia menolak. Saat sungkeman, abangku dan Aan juga sama-sama menangis, kata abangku, ‘maaf kalau hanya kasih khutbah sebagai kado pernikahan kalian’. Mungkin buat orang lain, itu adalah hal yang biasa, tapi buatku sangat membahagiakan dan membuatku bersyukur,”

Top vendors:

“Semua vendor yang aku pilih adalah vendor yang terbaik menurutku untuk menyukseskan acara pernikahanku, semuanya favorit aku karena mereka sangat membantuku mewujudkan pernikahan dengan konsep yang kita inginkan. Kita sangat bersyukur dipertemukan dengan orang-orang yang profesional,”

Tips untuk brides to be:

“Jangan lupa berdoa, salat (untuk umat Islam) dan pasrah kepada Allah. Selain itu, peran orang tua dan keluarga juga penting, karena sebagai calon pengantin, kita harus bisa menjaga marwah keluarga. Trus, jangan takut, minder, atau berlebihan, lakukanlah sesanggupnya. Tahan juga emosi dan ego, karena keributan mudah terjadi, makanya harus banyak bersabar, intropeksi diri dan berpikir positif. Menabunglah, percaya bahwa rejeki menikah ada bagiannya dari Allah. Soal vendor, carilah yang sepaham dan mengerti konsep dan alur yang kalian inginkan, dan pastikan mereka koperatif. Terakhir, jangan lupa rajin baca berita tentang pernikahan yang up to date, baik soal konsep dan temanya, contohnya di The Bride Dept.”