Tata Cara Adat
Ragam Paes : Riasan Khas dari Berbagai Tradisi
By The Bride Dept | 05 Jul 2023
Melihat pengantin wanita Jawa dengan paes terhias di dahi memang selalu memberikan daya tarik tersendiri. Kesan klasik dan anggun seakan langsung melekat di hari istimewanya. Di masa yang serba modern dan digital ini, penampilan pengantin dengan nuansa ada Jawa lengkap dengan paes justru semakin sering kita temui. Tapi ternyata, bukan hanya pengantin Jawa lho yang menghias wajahnya dengan paes! Beberapa daerah di Indonesia juga memiliki hiasan wajah serupa meski dengan bentuk yang berbeda. Ingin tahu lebih lengkap? Simak ragam paes : riasan khas dari berbagai tradisi di sini!

Paes Ageng & Yogya Putri-Yogyakarta

Daerah Yogyakarta tentunya terkenal dengan paes ageng berbentuk runcing dengan taburan prada (serbuk keemasan) di sepanjang alur paes. Kesan anggun dan elegan pun langsung terpancar di wajah cantik pengantin wanita. Sementara untuk Yogya Putri, secara bentuk mirip dengan Yogya Paes Ageng, hanya saja tidak ada penambahan prada (warna keemasan) di sepanjang paes.

Solo Basahan & Solo Putri-Jawa Solo

Berbeda dengan paes Yogya yang berbentuk runcing, bentuk paes Solo cenderung lebih membulat. Paes Solo Putri berwarna hitam polos, sementara Paes Solo Basahan biasanya berwarna hijau, karena pidih yang digunakan sebagai pengisinya berwarna kehijauan.

Bali

Sebutan riasan hitam di dahi tidak disebut paes pada pengantin adat Bali, tetapi payas atau srinata. Salah satu rias pengantin paling terkenal di Bali adalah Bali Payas Agung. Namun ada riasan lain juga seperti Bali Payas Madya, Bali Payas Agung Gianyar, dan lainnya. Payas Bali cenderung membentuk lengkungan indah yang berkelok dari pelipis kanan ke kening lalu ke pelipis kiri. Tak banyak ornamen di atas payas atau srinata, tetapi susunan perhiasan di atasnya menampilkan keanggunan dan kemegahan khas pengantin Bali.

Banjar

Bentuknya yang runcing menyerupai gigi ikan haruan membuat paes Banjar ini dinamakan rias Gigi Haruan. Untuk mempercantik tampilannya, di setiap ujung runcing disematkan aksen keemasan.

Makassar

Memiliki bentuk yang unik dengan dua lengkungan di dua sisi yang runcing, paes pengantin Bugis-Makassar juga dikenal dengan sebutan Dadasa. Pola ukiran Dadasa ini idealnya memiliki bagian runcing tepat di tengah dahi pengantin, yang terinspirasi dari bentuk siluet bunga teratai.

Madura

Disebut dengan paes tretep atau kacok, sekilas paes Madura berpola hampir sama dengan Dadasa khas Makassar. Bedanya, paes ini mempunyai cekungan yang lebih kecil dibanding dengan dadasa. Total cekungannya berjumlah tujuh buah yang mempunyai makna filosofis. Artinya merupakan salah satu kepercayaan akan adanya tujuh lapis langit untuk mencapai nirwana.Itulah ragam paes : riasan khas dari berbagai tradisi di Indonesia. Selain untuk menyempurnakan penampilan pengantin wanita, paes ini pun tentunya memiliki makna filosofis yang menarik sekali!Photo : Visuel Project from The Wedding of Bella 
Get Exclusive Access!
Sign up for our newsletter to get the updates