Salah satu prosesi yang dilakukan dalam pernikahan adat Melayu adalah Tepung Tawar. Prosesi ini merupakan peninggalan para raja-raja terdahulu, tradisi yang merupakan upacara adat serta bentuk syukur atas terkabulnya suatu keinginan atau usaha. Acara ini biasanya digelar saat pernikahan pengantin. Ingin tahu bagaimana tepung tawar: prosesi khas adat Melayu ini? Simak selengkapnya di sini ya!
Tradisi Tepung Tawar
Bagi masyarakat Melayu, Tepuk Tepung Tawar merupakan tradisi yang "harus" dilaksanakan saat pernikahan. Mereka memiliki pepatah yang mengungkapkan "
Kalau buat keje nikah kawin, kalau belum melaksanakan acara tepuk tepung tawar (dalam bahasa Melayu: tepung tawo) belum sah (afdal) acara yang dilaksanakan".Dalam melaksanakan prosesi Tepung Tawar, dibutuhkan beberapa bahan seperti beras kunyit, putih serta beras bertih. Selain itu ada air tepung tawar, inai yang digiling, daun perinjis (percikan), serta mangkuk sebagai wadah.Setiap bahan yang digunakan memiliki makna masing-masing. Beras kunyit sendiri melambangkan kemurahan rezeki. Sedangkan beras putih melambangkan kesucian dan beras bertih bermakna kemakmuran. Air tepung tawar pun melambangkan penyejuk hati. Kemudian inai yang digiling memiliki arti kerukunan dan daun perinjis bermakna kebersamaan.
Tata Cara Tepung Tawar
Mengambil Daun Perenjis
Daun yang diikat jadi satu dicelupkan kedalam air yang dicampur bedak, jeruk, bunga mawar. Lalu kemudian direnjis pada kedua tangan yang telungkup diatas paha yang dialasi bantal tepung tawar dan kain putih.
Penepuk
Orang yang melakukan tepuk tepung tawar akan mengambil beras kunyit, basuh, bertih dan bunga rampai, lalu ditabur kepada pengantin atau yang ditepung tawari.
Merenjis Air Percung
Keluarga atau orang tua akan merenjis air percung kepada pengantin. Caranya dengan mengambil sejemput inai lalu dioleskan di telapak tangan kanan dan kiri.
Penepuk Tepung Tawar
Keluarga yang merupakan penepuk akan mengangkat tangan, menyembah dengan mengangkat tangan. Setelah semua orang yang ditunjuk sebagai penepuk tepung tawar selessai, acara ditutup dengan doa selamat. Jumlah penepuk tepuk tawar biasanya memiliki jumlah bilangan ganjil, dimulai dari 3,5,7,9, dan 13.
Makna Tepuk Tepung Tawar
Aneka Beras
Pada prosesi ini terdapat tiga jenis beras yang digunakan yaitu beras kunyit, basuh dan bertih. Penggunaan beras ini memiliki makna ucapan selamat dan juga turut bergembira.
Merenjis Kening, Bahu dan Tangan
Hal ini memiliki artian jika kita sebagai manusia harus berpikir sebelum melakukan tindakan. Kita juga diharuskan menggunakan akal sehat yang jernih dalam bertindak. Lain halnya dengan merenjis di bahu kanan dan kiri yang bermakna harus siap memikul beban dengan penuh tanggung jawab. Selanjutkan merenjis punggung tangan memiliki artian jangan pernah putus asa dalam mencari rezeki.
Menginai Telapak Tangan
Prosesi pemberian inai pada telapak tangan menandakan mempelai sudah berakad nikah. Artinya pasangan ini sudah tidak bujang atau dara lagi (sudah ada pendamping). Selanjutnya, doa selamat di penutup acara bermakna pengharapan apa yang dilakukan mendapat berkah dan ridho dari Allah SWT.Itulah makna dan cara melakukan tepung tawar: prosesi khas adat Melayu yang selalu hadir saat pernikahan berlangsung. Menarik sekali ya
Brides!