Pesona Adat Minang pada Lamaran Rara Inasya & Dyka

The Engagement

By The Bride Dept | 26 Oct 2023

Memiliki darah Minang yang kental, salah satu make up artist ternama Tanah Air ini ingin menunjukkan keindahan daerah asalnya pada momen lamaran ini. Seluruh detail yang digunakan menunjukkan budaya Minang yang indah dan sarat makna. Ingin lihat seperti apa? Simak pesona adat Minang pada lamaran Rara Inasya & Dyka selengkapnya di sini!

Konsep Lamaran

Pihak keluarga Rara memiliki darah Minangkabau yang kental sehingga konsep yang diusung secara keseluruhan pada acara lamaran ini adalah tema Minang. Acara lamaran ini dilangsungkan dengan tema dan dekorasi yang full dengan unsur-unsur dari Minangkabau. Penggunaan Rumah Gadang yang menjadi ilustrasi pada bagian backdrop lamaran, hiasan gantung di pintu masuk, serta color pallete yang dipilih merupakan warna bold yang dominan digunakan pada adat Minang.

Konsep adat ini juga kami gunakan sebagai pengenalan adat calon pengantin wanita kepada keluarga calon pengantin pria. Untuk prosesi lamaran, kami tidak menggunakan rangkaian adat karena kebetulan Dyka bukan berasal dari Minang. Jadi, untuk prosesi lamarannya kami pilih dengan cara modern dan santai saja. Rara dan Dyka pun memasukkan prosesi pemotongan cake lamaran di acara ini.

Make Up & Hair Do

Untuk pemilihan makeup, Rara yang berprofesi sebagai make up artist kenamaan ini begitu menyukai riasan dari Lawralovefaith. Tone make up yang digunakan oleh Kak Lawra membuat wajah client-nya menjadi fresh dengan blush yang merona. Selain itu riasannya selalu menampilkan look natural yang tidak merubah wajah aslinya.

Sedangkan untuk hair do, Rara mempercayakan pilihannya kepada Trihelpy, karena hasil tatanan rambutnya yang sleek dan sangat rapih. Kebetulan Rara mengaku tidak menyukai tampilan hair do yang messy. Untuk menyempurnakan tatanan rambut, Rara menyematkan hair piece bernuansa emas milik sang Ibunda. Hasilnya cantik dan begitu memikat ya!

Rancangan Kebaya

Desainer yang merancang kebaya lamaran milik Rara adalah Azalia Clarissa. Sejak awal, Rara memang sudah sering melihat karyanya yang elegan sekaligus glamor dengan detail full payet. Kebaya hasil rancangannya itu benar-benar one of a kind, tidak ada yang meniru hasil kebaya Azalia tersebut. Untuk rancangannya sendiri, Rara meminta untuk mengikuti baju tradisional dari Minangkabau yaitu baju Kuruang. Hasilnya kebaya milik Rara dipenuhi dengan fringe berupa payet di bagian bawah yang begitu menyerupai baju Kuruang khas Minang. Jadi tampilan busana dan dekorasinya serasi dan menonjolkan adat Minang yang kental.

Lamaran Impian

Rara bertemu Dyka pertama kali di SMA Labschool Cibubur, akhir tahun 2011. Awalnya kami tidak saling mengobrol, namun pada awal tahun 2012, kami mulai dekat dan kemudian berpacaran. Sejak saat itu, kami terus berhubungan dengan baik sampai di titik ini. Walaupun melewati putus sambung dan halang rintang lainnya, Alhamdulillah kami tetap kembali lagi dan sampai pada titik ini.

Untuk dapat mewujudkan lamaran yang sesuai dengan keinginan, kami berdua benar-benar selektif dalam memilih berbagai detail sekaligus vendor. Kami juga mencari vendor-vendor yang sangat sesuai dengan selera kami dan juga keluarga. Kemudian, hal yang sangat penting dilakukan adalah mem-booking vendor-vendor yang diinginkan dari jauh-jauh hari! Jangan lupa juga untuk melakukan banyak research sebelum memilih vendor di hari penting kalian ya Brides!

Untuk konsep acara, kami lebih menyukai konsep klasik tradisional karena keluarga Rara masih memegang teguh adat Minangkabau. Selain itu menurut kami, dekorasi dan hasil fotonya pun akan lebih sempurna dan elegan jika menggunakan adat. Acara lamaran Rara & Dyka yang mengusung konsep Minang ini dilangsungkan di kediaman Rara sendiri, sehingga suasananya pun begitu hangat sekaligus intimate. Selain itu, binatang kesayangan Rara juga turut hadir melengkapi kebahagiaan mereka berdua. Anjing milik Rara ini pun menjadi saksi perjalanan cinta Rara & Dyka sejak SMA hingga kini. Manis sekali!