Dalam setiap tradisi pernikahan, kita akan melihat beberapa elemen yang memiliki makna khusus. Dalam pernikahan Jawa misalnya, salah satu elemen yang cukup penting adalah kembar mayang. Apakah kembar mayang itu? Pasti kalian penasaran kan? Simak kembar mayang: simbol harapan pengantin Jawa di sini yuk
Brides!
Makna Kembar Mayang
Kembar Mayang adalah rangkaian anyaman janur yang dijadikan hiasan. Pada upacara Panggih Yogya, kembar mayang disentuhkan ke pengantin pria untuk membuang sial, lalu dibuang keluar. Sementara pada prosesi Panggih Solo, setelah disentuhkan, kembar mayang dari pengantin pria dibawa masuk dan diletakkan di samping pelaminan, sementara kembar mayang dari keluarga pengantin wanita dibawa keluar sebagai pembuang sial.Simbol ini merupakan dua rangkaian bunga yang memiliki kesamaan dalam hal bentuk, isi, dan juga wujudnya. Kembar mayang menyimbolkan sebuah harapan, kemauan, dan cita-cita. Sepasang kembar mayang juga memiliki arti bahwa semua manusia pasti diciptakan berpasang-pasangan.Bentuknya yang menyerupai gunungan ini terbuat dari daun kelapa muda
lho Brides! Pada bagian janurnya bisa dikreasikan dengan berbagai unsur berupa keris, untiran, kembang temu, pecut-pecutan, kupat luar, dan walang–walangan. Sementara bunga mayangnya merupakan bunga pinang yang sedang mekar, berurai indah dan berbau wangi.Kehadiran janur atau daun kelapa berwarna kuning yang masih muda, memiliki makna tersendiri. Berasal dari kata
janma yang berarti manusia dan
nur yang berarti sinar atau cahaya. Janur melambangkan seorang manusia yang bercahaya dan selalu memancarkan kebahagiaan di sekitarnya saat melangsungkan pernikahan.
Bentuk dan Arti Rangkaian Kembar Mayang
Keris
Merupakan simbol bahwa setiap manusia perlu menerapkan kewaspadaan. Selain itu harus tajam dalam berpikir agar setiap permasalahan yang ada bisa terselesaikan dengan baik.
Untiran
Bentuk untiran menjadi harapan agar pasangan mampu menghadapi berbagai tantangan, baik dalam keadaan suka maupun duka.
Pecut-pecutan
Pecut-pecutan berasal dari kata
pecut atau cambuk, malambangkan bahwa pasangan pengantin tidak boleh memiliki sikap yang lengah. Harus harus selalu berpikir optimis, kreatif, dan gigih.
Kupat Luar
Bentuk kupat luar mengandung makna penolak bala dari segala malapetaka dan bahaya. Pastinya dalam berbagai hal yang mengganggu kehidupan rumah tangga kedua mempelai.
Walang-walangan
Berasal dari kata
walang atau belalang, hewan yang memiliki karakteristik lincah karena jalannya yang melompat-lompat. Ini mengartikan bahwa seorang manusia harus cekatan dalam bertindak dan berpikir.
Elemen Pendukung Kembar Mayang
Beberapa elemen pendukung rangkaian kembar mayang berupa daun beringin, alang-alang, dan daun apa-apa, memiliki makna filosofis masing-masing, yaitu:
Daun Beringin
Karakteristik dari pohon beringin adalah memiliki daun yang rindang dan akar yang kuat. Pohon tersebut juga dikenal nyaman untuk dijadikan sebagai tempat berteduh. Sehingga dalam upacara pernikahan, kedua mempelai diharapkan untuk bisa menjadi pelindung keluarga, sanak saudara dan masyarakat pada umumnya.
Alang-alang
Daun alang-alang hampir mirip seperti rumput yang memiliki daya tahan sangat kuat dan sulit untuk dibabat ataupun dibakar. Alang-alang merupakan harapan agar pasangan pengantin senantiasa mendapat perlindungan dari Tuhan, tak ada yang mampu memisahkan mereka sekalipun tertimpa suatu masalah.
Daun Apa-apa
Daun ini terdiri dari
cikra-cikri,
puring,
andong,
udan emas, dan
lancuran. Selain sebagai pelengkap dari keseluruhan daun yang ada, daun ini juga dimaksudkan sebagai doa agar pernikahan yang dilangsungkan dapat berjalan dengan lancar tanpa halangan apa pun.
Makna Bunga dalam Kembar Mayang
Selain itu elemen bunga yang terdapat pada rangkaian kembar mayang, yaitu kembang pundak dan kembang
potro menggolo.
Kembang Pundak
Kembang pundak adalah sejenis bunga pandan berwarna putih yang harum. Melambangkan kesucian dan harapan agar manusia dapat selalu mengharumkan namanya sekaligus menjaga kesucian harkat dan martabatnya.
Kembang Potro Menggolo
Bunga merak atau kembang
potro menggolo menjadi lambang keberanian dan hati yang lembut. Seorang manusia harus tegas dan berani dalam menyikapi berbagai permasalahan hidup, namun tetap berwibawa dan menjunjung tinggi kelembutan. Hindari mengedepankan sisi emosional yang kemungkinan besar akan membawa kehancuran.Intinya kembar mayang: simbol harapan pengantin Jawa ini merupakan lambang kehidupan dari setiap pasangan yang telah sah menjadi sepasang suami istri. Kembar mayang juga dipercaya menjadi penjaga dari berbagai energi negatif atau disebut juga penangkal bahaya. Penangkal ini berkaitan dengan air kelapa hijau yang dikenal sebagai penangkal racun. Kembar mayang juga sekaligus menandakan lepasnya masa lajang kedua pengantin.