Memiliki impian dan cita-cita menjadi seorang desainer sejak usia belia, Surya Abduh berhasil membawa mimpinya ke dalam karya-karya indah yang begitu mencuri perhatian. Untaian benang yang dilukis indah menjadi sebuah ciri khas di setiap busana rancangannya. Simak cerita di balik karya indah Surya Abduh selengkapnya di sini!

Bagaimana awal mula Surya Abduh terjun ke dalam dunia fashion?

Menjadi fashion designer adalah cita-cita dari masa kecil. Sejak usia 8 tahun, di usia yang sangat belia saya mengidolakan Adjie Notonegoro. Saya teramat mengidolakan beliau saat melihat kepiawaiannya dalam menciptakan karya-karya busananya yang luar biasanya. Dari situlah setiap hari saya khayalkan dan saya cita-citakan menjadi seorang desainer. Di usia muda juga saya memutuskan untuk pindah ke Jakarta dan tinggal jauh dari kedua orang tua. Menetap untuk hidup dan tinggal bersama kakak saya di Jakarta, untuk menyusun segala bentuk cita-citaku. Selepas SMA, saya memutuskan mengambil jurusan Mode Busana di Institut Kesenian Jakarta. Semenjak saat itu saya meyakini bahwa masa depan saya ada di dunia Mode.

Apa alasan Surya Abduh sehingga tertarik untuk menggeluti bidang ini?

Alasan utama adalah konsisten mewujudkan segala bentuk mimpi dan ambisi saya untuk menjadi Fashion designer yang sudah saya bangun fondasinya sejak usia belia.

Bagaimana signature style yang ditawarkan oleh Surya Abduh?

Proses mencari jatidiri akan garis rancangan Surya Abduh membuat saya banyak mempelajari banyak hal untuk menemukan karakter design “ idealnya seorang designer itu seperti literatur berjalan atau ahli sejarah.” Terinspirasi dari indahnya busana pengantin kedua orang tua saya, yang penuh dengan teknik bordir. Saya yang saat itu dimabuk cinta dengan lukisan-lukisan cover buku khas Tiongkok mencoba menggabungkan motif tersebut kedalam busana tradisonal Indonesia khususnya kebaya adat jawa. Karya tersebut kemudian saya beri judul “Tenggelam Dalam Rindu” melukis menggunakan benang sebagai tagline karya versi Surya Abduh. Dibuat dan dilukis menggunakan 9 warna benang. Mengapa angka sembilan yang saya pilih? Sembilan merupakan angka tertinggi, harapannya dengan angka tertinggi tersebut menjadi doa dan filosofi bahwa menikah merupakan salah satu keputusan tertinggi dalam hidup. Filosofi ini menjadikan doa saya untuk para klien dan penganti-pengantin saya.

Bagaimana Anda mewujudkan permintaan klien yang challenging?

Komunikasi dua arah itu bagian terpenting dan mendengarkan permintaan klien. Saya juga sedikit banyak memberikan masukan-masukan yang saya ketahui. Dengan komunikasi dua arah ini tentunya menjadi landasan saya dalam belajar serta menciptakan karya baru yang orisinal.

Project wedding atau fashion show apakah yang paling berkesan untuk Anda?

Project wedding yang paling berkesan adalah terlibat dalam pernikahan Mas Kaesang (masuk dalam circle ini adalah salah satu mimpi yang saya pupuk dari pertama kali mengenal Adji Notonegoro pada saat saya masih tinggal di Desa kecil di daerah pesisir 45km dari kota Semarang kala itu). Salah satu project fashion yang paling berkesan adalah menyiapkan show tunggal kolaborasi Bersama Dekranasda Kota Medan yang berjudul “Jatuh dan Cinta” dalam acara Jakarta Fashion Week 2024 yang terselenggara pada bulan Oktober 2023. Adapun karya yang paling emosional adalah membuatkan baju koko untuk almarhum ayah saya (karya hanya dibuat 2pcs saja dan yang mengenakan garis rancangan tersebut hanya dua orang yang paling saya hormati yaitu Bapak Jokowi pada saat pengajian pernikahan Mas Kaesang dan Ayah saya sebelum Ayah saya berpulang). Ayah saya tidak pernah memiliki atau menggunakan baju selain warna putih, semenjak saya buatkan baju tersebut Ayah saya gemar menggunakan baju selain warna putih. Di balik punggung bajunya tersemat brand dengan jenama Surya Abduh (anak laki-laki terkecilnya) walau baju dan rancangannya sangatlah simpel tetapi di baliknya memiliki makna emosi yang dalam.

Apa saja yang menjadi inspirasi Anda saat membuat konsep busana seorang klien?

Inspirasinya berupa narasi klien atau kedua calon pengantin, motif yang saya lukis menggunakan benang tersebut tercipta dari cerita asal-muasal kedua mempelai. Saya berpikir idealnya busana pengantin adalah sebuah karya yang sangat personal dan tak lekang oleh waktu dalam ceritanya. Begitulah sebuah karya yang menjadi spesial dari koleksi Tenggelam Dalam Rindu, melukis menggunakan benang versi Surya Abduh.

Project apakah yang sedang Anda siapkan dalam waktu dekat?

Dalam waktu dekat saya sedang menyiapkan koleksi besar untuk pernikahan adik saya, kebetulan kami dari keluarga besar dengan jumlah saudara yang sangat banyak. Pada waktu yang bersamaan saya juga akan memperkenalkan label ketiga saya yang bertajuk “ Kinasih by Surya Abduh” artinya yang terkasih oleh Surya Abduh. Dimana label ini menjawab akan kebutuhan-kebutuhan pengantin lainnya atau menjadi second opinion bagi calon pengantin yang menginkan Karya Turunan Surya Abduh. Karya yang ditawarkan berupa sewa perdana atau sewa ready (tidak hanya busana pengantin dan keluarga pengantin saja, tetapi saya menyiapkan beberapa busana pesta untuk kebutuhan menghadiri acara pernikahan atau acara formal lainnya. Kinasih by Surya Abduh, untuk 11 koleksi perdana akan saya handle sendiri, setelah 11 invoice rampung, label ini seterusnya akan dikerjakan oleh beberapa top designer dalam bimbingan Surya Abduh dan dipantau dan disupervisi oleh Surya Abduh.

Apa impian terbesar seorang Surya Abduh di dunia mode?

Impian terbesar adalah dapat menyuarakan busana tradisi Indonesia hingga go Internasional dan bermanfaat bagi pelaku UMKM, serta memberi bimbingan manfaat bagi banyak orang khususnya dibidang Ilmu mode busana nusantara.

Apa tips dari Anda untuk para bride-to-be yang sedang mempersiapkan atau memilih busana untuk pernikahannya?

Tips untuk para calon pengantin, kenali dirimu, kenakan busana sesuai pilihanmu dan karaktermu. Menikah adalah rencana membangun keputusan tertinggi dalam hidup, jadi kenali betul dirimu dan pilih designer yang erat dengan karaktermu.