Pengantin Sumatera identik dengan busana serta aksesorinya yang mencuri perhatian. Busana ini pun merupakan simbol betapa berharga dan pentingnya seorang wanita di dalam kehidupan. Simak busana pengantin dan aksesori khas Sumatera Barat selengkapnya di sini!
Suntiang
Mahkota kepala yang disebut Suntiang ini merupakan perhiasan berwarna emas dengan bentuk setengah lingkaran. Pada aksesori ini terdapat ragam hias seperti bunga atau burung merak. Suntiang pada umumnya memiliki berat dari 3 hingga 5 kilogram.
Lambak
Sarung dalam adat Padang seringkali disebut dengan lambak. Kain ini merupakan bagian penting dari busana pengantin Sumatera Barat. Kain songket yang memiliki motif khas ini tentunya memiliki detail sangat indah. Selain itu, saat digunakan kain ini memiliki susunan yang khas sesuai dengan daerah masing-masing.
Tingkuluak Balapak
Balapak atau selendang merupakan bagian dari busana adat Minang. Makna dari selendang ini juga ternyata cukup filosofis! Wanita yang menggunakan balapak mencirikan bahwa ia telah siap dan bersedia untuk melanjutkan garis keturunannya dengan menikah. Balapak ini biasa dibuat dari kain songket atau basahan berwarna hitam. Motif kainnya sendiri didominasi kotak-kotak kecil yang dihiasi benang emas pada bagian sampingnya.
Deta Kepala
Selain untuk pengantin wanita, ada juga aksesori yang digunakan oleh pengantin pria. Salah satunya adalah deta kepala. Deta adalah pakaian pelengkap yang dikenakan pria dan berfungsi untuk menutup kepala. Pada saat dipakai, bagian depannya harus membentuk sudut yang lancip. Penutup kepala ini juga terdiri dari tingkatan yang berbeda-beda
lho Brides! Semuanya disesuaikan dengan marga atau status sosial pemakainya.
Sasampiang
Didominasi warna merah, sasampiang atau selendang ini menunjukkan karakter seorang pria yang gagah berani. Terdapat motif benang makau warna-warni dengan makna ilmu pengetahuan yang kaya. Kain ini digunakan pada bagian bahu pria dengan cara disilangkan.
Minsie
Detail berupa sulaman emas yang terdapat pada tepi busana pengantin Sumatera Barat ini dikenal dengan sebutan minsie. Tak sekadar mempercantik saja, namun sulaman ini juga melambangkan kebudayaan Sumatera Barat yang demokratis. Namun, walaupun begitu tetap terdapat Batasan yang dibuat oleh masyarakat Minang dan diterapkan pada kehidupan sehari-hari mereka.
Sandang
Aksesori sandang memiliki bentuk yang menyerupai ikat pinggang dan digunakan oleh pengantin pria. Penggunaan sandang ini memiliki arti persaudaraan sesame masyarakat Minang yang erat di mana pun mereka berada. Pada umumnya, aksesori ini memiliki warna merah yang melambangkan ketaatan.
Cawek
Salah satu bagian penting dari pakaian adat Sumatera Barat adalah cawek. Bentuk busana ini adalah celana longgar yang digunakan bersama sandang. Celana ini merupakan busana yang digunakan oleh para pengantin pria.
Salempang
Penggunaan salempang atau selendang ini bertujuan agar wanita Minang yang menggunakannya dapat melanjutkan keturunannya yaitu melahirkan anak serta memiliki cucu. Tak hanya itu, penggunaan salempang juga bertujuan agar pemakainya dapat menjadi panutan dan guru yang baik bagi anak-anaknya kelak.
Aksesori Pelengkap
Tak lengkap rasanya jika pakaian adat Sumatera Barat tidak disertai aksesori! Biasanya akseori ini dikenakan oleh wanita Minang untuk acara khusus. Terdapat
dukuah (kalung), cincin dan
galang (gelang) yang digunakan secara bersamaan. Aksesori tersebut tentu saja membuat penampilan para wanita Sumatera Barat jadi lebih sempurna dan memiliki martabat yang tinggi. Selain itu untuk pengantin pria terdapat tongkat atau keris sebagai aksesori pelengkap. Tongkat ini memiliki arti penunjuk jalan sedangkan keris melambangkan kepemimpinan, tanggung jawab serta amanah yang besar.Itulah sederet busana pengantin dan aksesori khas Sumatera Barat yang dapat membuat penampilan jadi lebih sempurna juga istimewa!